store

Selasa, 31 Maret 2009

KARMA

Sebuah kata kata yang kadang terkesan mengerikan karena interpretasi yang berbeda beda dari tiap individu yang menerimanya. Menurutku sich itu hanyalah sekedar kata kata biasa dan kita sudah sering bergelut dengan karma mulai sejak kita dilahirkan. Karena menurut pengertianku karma adalah sesuatu yang alami, hukum yang dijalankan oleh alam ini. Dan istilalah umumnya adalah sebab dan akibat. Apapun yang kita perbuat pasti akan menghasilkan akibat jadi tidak ada yang istimewa dengan karma. Trus cakupan karma itu sampai seberapa ? apakah hanya berlaku untuk satu orang atau bisa sampai banyak orang ?. bagaimana kalau kita modifikasi sedikit bencana situ gintung sebagai contoh ?...

Begini .. ada seseorang berbuat dalam kasus ini adalah si Oni melubangi tanggul danau berarti adalah Oni telah berbuat dan harus menerima karmanya. Dalam hal ini sebab yang pertama menjadi sebab timbulnya sebab karma bagi orang lain karena setelah tanggul berlubang, lubang itu menyebabkan tanggul tidak kuat kemudian jebol dan membuat orang lain kebanjiran, kehilangan harta benda,mati dll. Sebuah efek yang mengerikan dari tindakan yang sepele ( butterfly effect ). Jadi karma dari satu orang bisa menyebabkan karma karma yang lain yang jauh lebih banyak dan lebih serius." Makanya kalau berbuat di pikir dulu, kelihatannya sepele ternyata efeknya BOOM".

Trus seperti biasanya karena manusia memang jarang peduli pasti bertanya kalau sudah terjadi gimana ?.. ya terima saja akibatnya dari perbuatanmu tapi demi harapan untuk manusia adalah menyesalah dan memohon ampun kepada Tuhan.. siapa tahu akibatnya tidak sampai ke pelakunya.

Tapi ada nasihat yang bijak " putuskanlah rantai karma itu maka kamu akan terbebas dari lingkaran karma". Maksudnya ?

Menurut saya , jika ada seseorang yang melalukan tindakan kepada anda jangan kemudian membalas tindakan tersebut kepada orang itu ataupun orang lain karena akibat tindakan tersebut kepadadiri anda.

Contoh : anda dipukul oleh seseorang jika anda balas memukul atau kemudian memukul orang lain maka rantai karma akan terus berputar ( oran tersebut balas memukul kemudian anda pukul lagi dst atau anda memukul orang lain kemudian orang itu memukul orang lain lagi dst ).jika anda berhenti saat pertama kali dipukul maka rantai itu terputus tidak ada titik karma berkelanjutan lagi.

Tapi keliatannya susah ya ? kalo hal positif paling gampang.. anda diberi oleh orang lain kemudian berhenti member ( gampang ya ? ) tapi bagaimana kalau disakiti ?... memaafkan adalah memaafkan bukan MELUPAKAN .

Minggu, 22 Maret 2009

Warm up part 4

Kadang alasan untuk mengasingkan diri adalah untuk lari dari masalah lari dari kenyataan dan sejenak meringkuk di sudut terdalam diri kita. Mencari-cari alasan pembenaran atas tindakan diri kita yang mungkin benar atau salah, kemudian setelah lelah mencari alasan dan tidak menemukan satupun kemudian putus asa memanggil manggil Tuhan minta tolong tapi nggak datang juga pertolongannya . alas an yang lain adalah karena kita jenuh dengan keseharian kita kemudian pergi keluar dari diri kita melayang di atas laut. Menemukan sesuatu yang baru dan kembali lagi ke tubuh kita untuk kemudian jenuh lagi. Alasan lain adalah sudah jenuh dengan hidup ini. Sudah bosan untuk mencari yang lain karena sama saja yang lainpun tetap akan membuat jenuh walaupun sekarang menyenangkan. Duduk di dalam kamar melewatkan semua pikiran dan menemukan sesuatu yang baru.. sesuatu yang tidak akan pernah membuat jenuh walaupun di coba seribu kali..

Ada beberapa orang yang tidak mau pergi dari tempat itu dan menjadi ascetic, ada yang mau pergi dan mengajarkan pengalaman mereka kepada orang lain kemudian menjadi seorang panutan. Mampukah kita menjadi seperti mereka yang naik dari kedalaman pemahaman akan hidup dan bercerita kepada orang lain tentang kebenaran sejati.

"ataukah kita ingin menjadi anak kecil yang berdiri di tepi kolam renang dan kemudian bercerita kepada teman temannya bahwa kita sudah mengetahui seluk beluk tentang berenang dan kolam renangnya setelah kita di beritahu oleh orang tua kita yang telah berulang kali masuk ke kolam renang tersebut"

Sebaiknya di tutup saja pembicaraan ini… ganti topic lagi ( warm up finish )

Minggu, 01 Maret 2009

Warm up 3

Jadi jika tidak ada perbedaan secara fisik yang menyebabkan mereka menjadi nabi.. lalu apa ?

Menurut cerita tentang mereka para nabi. Mereka mengawali kisah mereka dengan pengasingan diri.. seperti Musa yang berada di gunung Sinai.. Muhammad di gua Hiro, mengapa mereka menuju tempat yang sepi ? apakah yang menarik mereka ? adakah bisikan di telinga mereka untuk menyepi atau karena kehendak sendiri ? jika bisikan mengapa hanya mereka yang di beri bisikan apakah karena mereka mempunyai kualitas tertentu dalam hidup mereka yang tidak kita punyai ? kualitas apakah ?.. jika itu kehendak sendiri, atas dasar apa mereka menyepi ? untuk apa mereka menyepi ?. terlepas dari alasan mengapa mereka menyepi ada pertanyaan besar yang muncul .. apakah itu menyepi ? berada di tempat yang tidak ada seorangpun/ tidak ada elemen pengganggu dan melamun ?... atau melakukan sesuatu ?.. saya rasa mereka berada di tempat itu bukan untuk melamun..

Sekarang kita kembalikan kepada diri kita sendiri. Kadang kala kita menginginkan untuk berada di suatu tempat yang tidak terganggu oleh rutinitas kita, entah itu di gunung,pantai atau bahkan dalam ruangan seorang diri ? mengapa ? apakah alasan yang sama juga kita jumpai dalam penyepian mereka ?....